Entah sampai kapan ini akan ku jalani
Entah sampai kapan pula ini akan ku hadapi
Mencintai orang yang bahkan tak mengenal diriku
Tapi yakin terhadap apa yang ada pada diri mu
Setiap saat ku bicara dengan mu aku bahagia
Walau sebatas untaian kata sahaja
Setiap saat ku pandang wajah mu aku ceria
Walau sebatas potretan belaka
Jauh nya diri mu bahkan tak ku permasalahkan
Jauh nya diri mu pun bahkan tak ku hiraukan
Itu Karena ku mencintai mu
Itu Karena ku menyayangi mu
Tak pernah ingin ku menyesatkan mu
Tapi hanya ingin membahagiakan mu
Tak terlintas untuk mengecewakan niat ku
Tapi ini tekad perasaan yang ada dalam diriku
Tapi apa kau sadar tentang cinta ini?
Lalu apa kau memahami tentang perasaan ini?
apa kau tahu tentang sermua kesungguhan ini?
apa kau tahu tentang sermua kesungguhan ini?
Yang sungguh tulus mencintai dan menyayangi mu
Aku hanya bisa pasrah pada kuasa Nya
Kalau memang tak bisa aku takan memaksa
Tapi ini sebagai usaha tentang kesungguhan ku
Yang hanya ingin membuat mu tertawa dengan caraku
Sementara kamu tak pernah memberiku kesempatan
Di sini ku tetap jadi diri sendiri
Yang hanyut dalam imajinasi ku
Dan menetap pada ketidak pastian
“Dan . . . . . . . Ketika
aku tak lagi bisa terkagum padamu, pahamilah jejakku, karena aku penah menulis
tentang mu dan menyapa namamu dalam setiap untaian doa ku.”